HOME Back

Use the

Planning a Trip to Japan?

Share your travel photos with us by hashtagging your images with #visitjapanjp

story guide story guide

PANDUAN Panduan Etika Makan di Jepang Jelajahi langsung dunia kuliner Jepang

Indah, Berseni, dan Terhormat, Sangat Sesuai untuk Menggambarkan Pendekatan Jepang Terhadap Makanan

Washoku, santapan tradisional Jepang, ditambahkan ke dalam Daftar Warisan Budaya Bukan Benda UNESCO pada bulan Desember 2013. Penghargaan yang layak diterima ini merupakan bentuk penghormatan dan apresiasi terhadap musim, serta indahnya bahan-bahan, yang digunakan untuk menyiapkan masakan-masakan Jepang. Perhatian akan detail ini meluas ke pelayanan yang mereka hadirkan. Dari tingkatan megahnya kaiseki hingga sarapan penginapan kecil, washoku merupakan pesta perjamuan bagi indra.

Apa itu santapan Jepang?

 

 

Ikan segar yang baru ditangkap dihidangkan sebagai sashimi atau sushi, mi udon yang kenyal atau paket hidangan lengkap kaiseki di restoran eksklusif. Semua ini memiliki kesamaan karakter yang khas, dan mengikat mereka bersama dalam tradisi kuliner Jepang. Penggunaan bahan musiman yang segar, merupakan faktor pertama dan terutama. Ciri lainnya adalah penggunaan dashi, kaldu yang dibuat dari bahan-bahan yang kaya akan umami, seperti ikan bonito, rumput laut, atau ikan kering rebus. Umami ini memberikan rasa yang kaya dan kental untuk mengikat rasa manis, asam, asin, dan pahit lainnya.

Etika di Meja Makan

Etika di meja makan Jepang awalnya didasarkan atas para tamu yang menunjukkan apresiasi atas usaha yang dilakukan tuan rumah. Ini bentuk nyata dari mental “omotenashi” yang dimiliki bersama dalam budaya Jepang. Dengan mengambil langkah di atas dan melampaui apa yang diharapkan, baik tuan rumah maupun tamu dapat merasakan pengalaman yang tak terlupakan.

Anjuran dan Larangan

Jangan ragu untuk menyeruput mi Anda.

Bersemangatlah untuk menghabiskan seluruh makanan Anda.

Bawalah hidangan yang disajikan ke mulut Anda, bukan sebaliknya.

Bagi-bagi makanan menjadi potongan-potongan yang proporsional sebelum menyuapkannya ke dalam mulut Anda.

Jangan mengabaikan tatanan dalam makanan disajikan (Jangan membuat makanan berantakan atau makan dari bawah ke atas).

Jangan menaruh siku di meja.

Jangan makan langsung dari piring untuk bersama (ambil dahulu, taruh di piring Anda sendiri yang lebih kecil, lalu nikmati).

 

 

Kerangka Dasar Washoku

Dengan fokus pada keseimbangan, masakan Jepang memunculkan rasa dominan dari bahan-bahannya, bukan menambahkan saus dengan rasa yang tajam. Makanan pokoknya terdiri dari sup, beberapa lauk, dan semangkuk nasi. Supnya sering kali adalah sup bening dengan ikan, ayam, atau miso, dan lauk-lauknya bisa jadi dibuat dari beragam bahan musiman yang segar. Yang perlu dicatat juga adalah penempatan hidangan. Depan sebelah kiri, merupakan letak yang telah disediakan untuk yang paling penting, nasi. Di belakangnya Anda akan menemui lauk-pauk, kemudian akhirnya sup di kanan depan.

Cara Menggunakan Sumpit

 

 

Mungkin terlihat rumit bagi yang tidak tahu caranya, tetapi sumpit cukup sederhana untuk digunakan. Sedikit latihan akan sangat berguna agar waktu makan Anda terasa sangat nyaman. Mulailah dengan memegang satu sumpit di antara ibu jari dan telunjuk. Sumpit pertama ini akan menjadi dasar yang kokoh. Untuk yang kedua, bersikaplah seolah Anda sedang memegang sebuah pensil di antara telunjuk dan jari tengah. Sekarang Anda bisa menggerakkannya dan dapat mengambil benda bahkan yang terkecil. Berlatihlah sedikit-sedikit dengan mengangkat benda-benda, lalu praktikkan dan nikmati kemampuan baru Anda.

Jangan Lakukan ini Saat Menggunakan Sumpit

Meskipun penggunaannya sederhana, terdapat beberapa kesalahan yang harus Anda coba hindari saat menggunakan sumpit. Jangan gunakan sumpit seperti sendok, pisau, atau garpu. Jangan mencoba menusukkannya pada makanan, karena sumpit bukan untuk menusuk sate. Jangan pegang keduanya dengan cara menggenggam, atau menunjuk dengan sumpit, karena tindakan ini tidak disukai. Jangan pakai sumpit untuk menarik piring dan mangkuk di sekeliling meja. Dua larangan terbesar dari penggunaan sumpit adalah menaruhnya secara vertikal dalam nasi di mangkuk dan mengoper makanan dari satu sumpit ke sumpit lain.

Menuang Minuman

 

 

Pegang botol, label menghadap atas, dengan tangan kanan dan sangga dengan tangan kiri Anda di bagian dasarnya. Tuang untuk orang lain tetapi jangan untuk diri sendiri, biarkan orang lain melakukannya untuk Anda. Apabila seseorang mengisikan minuman, hal sopan yang perlu dilakukan adalah memegang dan sedikit memiringkan gelas Anda. Tidak seperti makanan, tidak apa-apa jika minuman Anda tidak habis. Gelas yang kosong adalah gelas yang perlu diisi ulang. Jadi, jika Anda tidak memerlukan pengisian kembali, biarkan saja gelas tetap penuh.



* Informasi di halaman ini dapat berubah sehubungan dengan COVID-19.

Please Choose Your Language

Browse the JNTO site in one of multiple languages