Nikmati Perjalanan ke Wihara Moss
Wihara Buddha Saihoji yang juga dikenal sebagai Kokedera dengan taman lumutnya yang hijau konon didirikan pada abad ke-14 oleh Muso Kokushi, seorang tukang kebun ulung yang merestorasi reruntuhan wihara tua.
Hingga periode Nara, halaman ini adalah wilayah vila Pangeran Shotoku, setelah itu halaman ini ditahbiskan sebagai wihara oleh pendeta terkenal Gyogi. Taman ini pertama kali dibuka untuk umum pada tahun 1928 dan sekarang terdaftar sebagai situs Warisan Dunia UNESCO.
Jangan Lewatkan
- Berkunjung selama musim hujan pada bulan Juni, ketika taman sedang rimbun-rimbunnya
- Taman batu karesansui
Sekilas Fakta
Di taman ini, ada lebih dari 120 jenis lumut
Taman ini kian populer pada periode kecintaan taman pascaperang dan salah satu alasannya adalah karena taman ini dijadikan latar untuk novel Jiro Osaragi, Kokyo
Menuju Lokasi
Kokedera bisa dijangkau dalam 20 menit dengan berjalan kaki dari Stasiun Matsuo Taisha di Hankyu Arashiyama Line.
Salah Satu Taman Paling Populer di Kyoto
Dengan sebutan Kokedera atau Wihara Lumut, taman ini adalah salah satu taman paling terkemuka di Kyoto. Taman ini didesain sebagai taman kering dengan pemandangan mengesankan yang dibuat dari batu, pasir, dan tanaman di lereng belakang aula utama. Pengunjung dapat menikmati pemandangan sambil berjalan di sekitar kolam. Taman ini diselimuti oleh lebih dari 120 spesies lumut yang berbeda, dan menciptakan suasana yang cerah dan tenang dalam nuansa serba hijau.
Arti Nama
Kolam ini mengambil bentuk karakter Mandarin untuk kokoro, yang dalam bahasa Inggris memiliki arti luas, karena bisa bermakna hati dan jiwa sekaligus. Kolam ini memiliki tiga pulau bertuliskan Sunrise, Sunset, dan Mist. Kedai teh di halaman itu diberi nama Blue Cliff Record, sebuah buku klasik berisi teka-teki Zein.
Jika berkunjung ke sini, daftarkan diri Anda sebagai peserta lokakarya penyalinan sutra. Untuk aplikasi dan informasi lebih lanjut, silakan kunjungi situs webnya di: http://saihoji-kokedera.com/