SHIGA Omihachiman See a beautifully preserved merchant town and the largest lake in Japan

Berdiri di atas jalan tua dari Tokyo ke Kyoto, Omihachiman bekas pusat perdagangan yang dahulu riuh ini tetap mempertahankan pesonanya sebagai kota niaga. Memiliki salah satu dari festival paling berbahaya di Jepang dan berdiri di tepi Danau Biwa , banyak yang dapat dijelajahi di Omihachiman.

Area ini dapat diakses dengan mudah dari Kyoto dan Osaka dengan kereta api. Stasiun Omihachiman dilayani oleh jalur JR maupun swasta.

Dari Kyoto atau Osaka, Anda dapat menaiki JR Biwako Line menuju Nagahama dan turun di Stasiun Omihachiman. Perjalanan ini memakan waktu sekitar tiga puluh menit.

Jika Anda bepergian dari Tokyo, naiki Shinkansen Tokaido-Sanyo menuju Shin-Osaka dan pindah ke JR Biwako Line menuju Kyoto. Perjalanan ini memakan waktu kurang dari tiga jam.

Berdiri di pesisir Danau Biwa dan jalan Nakasendo antara Tokyo dan Kyoto, dahulu Omi adalah kota pedagang yang berkembang pesat selama ratusan tahun. Kanal Hachiman-bori yang mengesankan menyediakan transportasi, membantu menjadikan kota ini penggerak perdagangan. Kemudian, Hachiman ditambahkan pada nama kota dalam rangka menghormati dewa perang Shinto yang memiliki rumah di kota, di Kuil Shinto Himure Hachimangu.

Kekayaan dan kemurahan hati para pedagang Omi mungkin terlihat di berbagai wihara dan fasilitas umum lain yang ada di kota itu. Kini, area Shin-Machi Dori memberikan pengunjung suasana yang dilestarikan dengan baik tentang bagaimana kehidupan para pedagang Omi yang termasyhur. Museum Kota Omihachiman adalah contoh sempurna bangunan dari masa keemasan Omi dan rumah-rumahnya memamerkan budaya.

Wihara Buddha Eigenji adalah wihara Buddha Zen yang mempercayai bahwa air memiliki keterikatan dengan kepercayaan. Wihara Buddha ini terletak di Kota Higashiomi, di wilayah pegunungan. Ini adalah Situs Warisan Jepang untuk budaya air yang dikembangkan di area tersebut. Pepohonan ini berwarna menyala kala musim gugur, mengubah jalan menuju wihara menjadi terowongan berwarna merah.

Festival Api Omihachiman Sagicho dikenal sebagai salah satu festival paling berbahaya di Jepang. Festival ini diselenggarakan pada pertengahan Maret dan mencakup pertandingan untuk melihat siapa yang terbaik di antara sekumpulan wahana hias raksasa sagicho. Wahana hias ini dibuat secara mendetail dari jerami, bambu, dan kertas.

Sagicho diarak melintasi kota oleh para pria yang mengenakan pakaian dan dibuat agar tampak seperti wanita. Pada puncak festival, semua sagicho dibakar saat penduduk setempat menari mengelilingi api.

Sebelum ditemukannya mobil, kanal kota ini merupakan sumber utama transportasi, menjadikan area ini pusat komersial yang ramai. Jalan utama ini juga membagi kota hingga pertengahan abad kesembilan belas. Di sebelah utara tinggal samurai dan di sebelah selatan penduduk sipil. Susuri sepanjang kanal dan rasakan pengaruh perairan ini dahulu di area.

Berdiri tepat di batas Danau Biwa , danau terbesar di Jepang, Omihachiman adalah tempat yang sempurna untuk dijadikan sebagai basis selama beberapa hari. Luangkan waktu untuk menikmati semua yang disuguhkan oleh danau dan sekitarnya yang menawan ini. Kunjungi berbagai jalur setapak yang tersebar di area ini, ikuti pesiar, dan kagumi ketenteraman perairan yang terbentang sangat luas ini.