HOME Back

Use the

Planning a Trip to Japan?

Share your travel photos with us by hashtagging your images with #visitjapanjp

Dakigaeri Gorge-AUT Dakigaeri Gorge-AUT

AKITA Kakunodate & Sekitarnya Explore Japan's feudal past, classic crafts and a beautiful mountain gorge

Jelajahi masa lalu feodal Jepang, kerajinan klasik, dan jurang pegunungan nan indah

Tampak sama seperti pada tahun 1620 ketika kota ini didirikan, Kakunodate di Prefektur Akita menyuguhkan arsitektur asli era Edo di dua daerah berbeda. Kawasan samurai dan pedagang yang menawan akan memberi Anda gambaran kehidupan di masa lalu feodal Jepang.

Tepat di luar kota terdapat Jurang Dakigaeri , lembah gunung yang sangat cocok untuk berjalan-jalan menikmati alam di sepanjang Sungai Tamagawa melewati hutan pohon cemara serta melintasi titian dan jembatan gantung.

Kakunodate terkenal dengan pohon sakura merunduk, yang bunganya bermekaran di musim semi.

Jangan Lewatkan

  • Pohon sakura merunduk yang mekar pada bulan Mei
  • Rumah-rumah samurai megah, hampir tak tersentuh oleh waktu
  • Kerajinan kulit pohon sakura nan elegan di distrik pedagang
  • Pemandangan menakjubkan dari bekas lokasi istana

 

 

Menuju Lokasi

Dari Tokyo, diperlukan waktu tiga jam perjalanan dengan Shinkansen JR Akita yang berhenti di Stasiun Kakunodate atau penerbangan selama satu jam dari Bandara Haneda Tokyo menuju Bandara Akita.

Perjalanan bunga sakura dari Kyoto ke Akita

Lebih dari satu juta orang melakukan perjalanan untuk melihat ribuan sakura bermekaran di Kakunodate , menjadikannya salah satu hanami atau tempat menikmati sakura mekar paling terkenal di negara ini. Bunga-bunga sakura mekar yang berjajar di sepanjang jalan dan tepi sungai berada dalam kondisi terbaiknya selama akhir April atau awal Mei.

Pohon sakura merunduk di kawasan samurai ditanam pada abad ke-17, dibawa kembali dari Kyoto oleh keluarga samurai setempat. Berjalan-jalanlah di bawah sakura yang bermekaran di jalanan kawasan samurai untuk merasakan pengalaman menikmati sakura yang autentik.

Pohon-pohon sakura somei yoshino di sepanjang Sungai Hinokinai mengubah tampilan sungai menjadi merah muda saat bunga sakura mekar sempurna. Bawa makanan dan minuman ke tepi pantai dan bergabunglah dengan penduduk setempat untuk berpesta di bawah kelopak bunga yang berjatuhan.

 

 

Sejarah kembali hidup

Berkembang pesat sebagai kota istana pada awal abad ke-17, rumah-rumah kawasan samurai di Kakunodate telah dilestarikan dalam kondisi yang luar biasa tak terjamah. Berjalan kaki menyusuri jalanan yang lebar, sungguh mudah membayangkan daerah ini dipenuhi oleh tokoh-tokoh bersejarah.

Jelajahi daerah yang dahulu didiami oleh 80 keluarga samurai, dan lihat contoh terbaik dari arsitektur perumahan Jepang dari abad ke-17 dan 18. Rumah-rumah ini memperlihatkan cara hidup keluarga samurai kelas menengah dan kaya. Enam rumah termasuk Rumah Aoyagi , dibuka untuk umum.

Kediaman samurai Aoyagi memberikan kesempatan untuk memahami era feodal Jepang melalui pajangan yang dinamis. Terdapat museum, galeri, restoran, dan toko suvenir di kompleks ini.

Masih merupakan rumah pribadi, tidak sepenuhnya dibuka untuk pengunjung, tetapi bagian dari rumah utama dan gudang dapat dilihat.

 

 

Festival musim gugur dengan wahana hias besar

Kakunodate indah pada musim gugur, dan menandai datangnya musim ini dengan festival pada awal September yang bernama Festival Kakunodate yang berasal dari lebih dari 350 tahun lalu. Wahana hias raksasa seberat tujuh ton ditarik melintasi kota ditemani oleh para penari dan musik tradisional.

Berbelanja di toko berusia 400 tahun

Berasal dari tahun 1620, kawasan pedagang Kakunodate terpisah dari kawasan samurai, mencerminkan pemisahan kelas pada masa itu.

Berjalan menyusuri jalanan lebar yang penuh dengan gedung-gedung bersejarah yang tetap tidak berubah hingga sekarang. Struktur bata menakjubkan dari gudang Ando Jozo Miso menyimpan miso dan kecap, yang telah dibuat menggunakan metode yang sama selama lebih dari 150 tahun. Belilah produk ini untuk membawa pulang cita rasa sejarah.

Dari bunga halus hingga kerajinan elegan

Banyak kerajinan lokal dibuat menggunakan kayu pohon sakura Kakunodate, dimulai ketika samurai dari abad ke-18 bernama Fujimura Hikoroku mulai menggunakan bahan ini. Kerajinan menawan ini digunakan untuk membuat pernak-pernik kecil, kotak perhiasan, dan perabotan.

Museum Denshokan bata merah memamerkan berbagai kerajinan daerah dan menawarkan demo kabazaiku (seni kulit pohon sakura) di mana kotak, peralatan teh, dan perabotan ditutupi dengan kulit pohon sakura.

 

 

Pemandangan menakjubkan dari reruntuhan istana

Naiklah ke tepi bukit curam di kota ini tempat benteng lokal, Istana Kakunodate, dahulu berdiri. Meskipun tidak ada sisa jejak istana asli, pemandangan menakjubkan daerah sekitarnya menjelaskan mengapa lokasi ini dipilih pada tahun 1500-an. Istana ini menjadikan Kakunodate sebagai jantung kekuasaan wilayah ini.

Ketika pohon sakura mekar penuh, pemandangan dari puncak bukit adalah awan lembut berwarna merah muda dan putih, menjadikannya tempat populer selama musim semi.

Sebelum pergi, bawalah camilan manis tradisional khas kota ini, yang disebut morokoshi. Terbuat dari kacang merah azuki halus, camilan manis ini menjadi oleh-oleh lezat.

Disarankan untuk Anda

Dakigaeri Gorge-AUT
Akita
Aomori
Aomori

Please Choose Your Language

Browse the JNTO site in one of multiple languages