HOME Back

Use the

Planning a Trip to Japan?

Share your travel photos with us by hashtagging your images with #visitjapanjp

Pesisir Goishi 碁石海岸

Goishi Coast Goishi Coast
Goishi Coast Goishi Coast

Menyusuri Pesisir Iwate dan Nikmati Pemandangan Indah

Pesisir Goishi telah dihantam ombak yang tak terhitung jumlahnya selama ribuan tahun dan fenomena itu mengilapkan kerikil kecil yang ada di tepi pantai sehingga mereka terlihat seperti potongan berwarna hitam dan putih dari permainan Jepang, go. Tempat ini cocok untuk berjalan-jalan santai di pantai atau menjelajahi beberapa formasi unik batuannya.

Jangan Lewatkan

  • Anatoshi-iso dan Kaminari-Iwa atau "Batu Petir"
  • Ipponmatsu, satu-satunya pohon pinus dari 70.000 pohon di hutan pesisir yang bertahan dari gempa dan tsunami tahun 2011

Sekilas Fakta

Pada tahun 1996, Kaminari-Iwa masuk dalam daftar 100 Bunyi-bunyian Jepang

Pesisir Goishi sepanjang enam kilometer.

Menuju Lokasi

Anda bisa mencapai Pesisir Goishi dengan kereta api atau bus dari Stasiun Ichinoseki.

Naik Shinkansen Tohoku menuju Stasiun Ichinoseki dan ganti kereta api di sana. Gunakan Ofunato Line menuju Kesennuma dan pindah ke BRT (Bus Rapid Transit) menuju Goishikaigan-guchi, sekitar dua setengah jam. Dari Stasiun Goishikaigan-guchi, naiki bus lokal menuju pesisir dalam waktu 12 menit.

Bisakah Anda Mendengar Suara Petir?

Sepanjang Pesisir Goishi, terdapat beberapa formasi batuan unik. Yang paling terkenal dari formasi ini adalah Anatoshi-iso, formasi batuan yang memiliki tiga lubang terkikis di dalamnya. Batuannya mirip dengan busur yang melayang di lautan.

 

 

Tempat populer lainnya di sepanjang pesisir adalah Kaminari-iwa ("Batu Petir"). Selama bertahun-tahun lautan telah mengikis formasi batuan pantai hingga membentuk gua kecil. Ketika masuk ke dalam lubang air pasang menabrak dinding gua, mengeluarkan udara di dalamnya dan menyebabkan ledakan khas seperti guntur.

Dua Cara Menikmati Pesisir Goishi

Cara terbaik untuk menuju Pesisir Goishi adalah dengan berjalan di sepanjang salah satu jalur. Terdapat beberapa anjungan pengamatan untuk menikmati pemandangan berbagai situs termasyhur di sepanjang pesisir.

Jika tidak ingin berjalan kaki, Anda bisa mengikuti tur kapal dan melihat formasi batu dari laut. Tur kapal ini berangkat dari Goishi Hama.

 

 

Simbol harapan

Sebelum bencana gempa dan tsunami terjadi tahun 2011, pantai di Kota Rikuzentakata memiliki hutan tepi laut yang membentang lebih dari satu kilometer dengan 70.000 pepohonan pinus merah yang ditanam pada zaman Edo.

Setelah tsunami, hanya satu pohon pinus yang masih berdiri. Sayangnya, belum lama berselang, pohon itu juga mati karena air laut yang tercemar. Pohon itu ditebang tahun 2012 dan melalui donasi secara sukarela dari berbagai negara di seluruh dunia, pohon ini dilestarikan dan dikembalikan ke tanah asalnya sebagai simbol sebuah harapan dan ketekunan bagi penduduk Rikuzentakata.

Hal lain yang bisa dilakukan di area ini

Anda mungkin memerlukan waktu dua atau tiga jam untuk menyusuri seluruh bagian Pesisir Goishi. Pergilah ke utara, lalu ke Kamaishi dan bagian utara dari Taman Sanriku Fukko . Kamaishi memiliki tradisi kental rugby dan menjadi salah satu kota tuan rumah pada Piala Dunia Rugby tahun 2019.



* Informasi di halaman ini dapat berubah sehubungan dengan COVID-19.

Disarankan untuk Anda

Hiraizumi Area
Hiraizumi (UNESCO)
Chuson-ji Temple
Wihara Buddha Chusonji

Please Choose Your Language

Browse the JNTO site in one of multiple languages