Kami menggunakan cookie pada situs ini untuk meningkatkan pengalaman pengguna Anda. Jika melanjutkan menjelajah, Anda berarti menerima penggunaan cookie pada situs kami. Lihatkebijakan cookieuntuk informasi selengkapnya.
Share your travel photos with us by hashtagging your images with #visitjapanjp
Pengalaman Wisata Berkelanjutan di JEPANG
Gali Wawasan tentang Kepercayaan Jepang
Gali Wawasan tentang Kepercayaan Jepang
Geografi dan lokasi kepulauan Jepang memberikan iklim yang sejuk, sementara lereng gunung yang menjulang tinggi, laut yang subur, dan ladang hijau memberikan pemandangan alam yang beragam dan menarik. Namun, Jepang juga rentan terhadap bencana, mulai dari angin topan dan banjir hingga hujan salju lebat dan badai es. Menanggapi elemen-elemen yang saling bertentangan ini, orang Jepang telah mengembangkan kesadaran penuh dengan rasa terima kasih dan kekaguman yang mendalam terhadap alam. Penghormatan ini membentuk budaya yang menghormati alam dan lingkungan di Jepang, serta gagasan bahwa dewa berdiam di pegunungan, laut, tanaman, pohon, dan lainnya di Jepang, menentukan agama dan praktik kuno negara itu. Ada banyak cara untuk merasakan budaya spiritual Jepang yang unik. Bergabunglah dengan rute ziarah, menginap di kuil kuno, mencoba meditasi Zen, atau sekadar mengagumi monumen alam yang indah yang mengilhami kepercayaan yang telah mengakar.
Rasakan langsung kehidupan biksu Buddha di Koyasan
Sambutlah pemenuhan spiritual lewat retret di pegunungan dalam.
Biksu legendaris Jepang bernama Kukai (774–835 M) mendirikan sekte Buddha Shingon dan kompleks biara di Prefektur Wakayama yang dikenal sebagai Koyasan. Sejak itu, para biksu di Koyasan telah menjalani kehidupan yang sederhana dan berkelanjutan di Pegunungan Kii yang hijau selama lebih dari 1.200 tahun Pusat monastik aktif ini adalah salah satu situs paling suci di Jepang, tetapi terbuka untuk pengunjung. Faktanya, dari 117 wihara yang terletak di sini, ada 51 wihara yang terbuka bagi pengunjung untuk tinggal bersama para biksu di wihara shukubo, sebuah pondok peziarah tradisional. Di sini, Anda akan belajar tentang kehidupan sehari-hari para biksu dan secara aktif berpartisipasi dalam sesi doa dan meditasi pagi selama Anda tinggal. Para biksu juga akan menyiapkan makanan Anda, masakan Buddhis yang seluruhnya terbuat dari sayuran, tanaman liar yang dapat dimakan, biji-bijian, dan kedelai yang dikenal sebagai shojin ryori. Menginap di Koyasan merupakan pengalaman positif dan penuh kesadaran yang akan membuat Anda merasa cukup, utuh, dan damai selama berhari-hari hingga berminggu-minggu setelah kunjungan Anda.
Menyatu dengan alam di bawah bimbingan Dewa Sanzan
Pendeta gunung Yamabushi akan memandu Anda menuju penjelajahan spiritual dan lingkungan
Terdapat tiga gunung dewa yang menjulang tinggi di atas barisan pohon Taman Nasional Bandai-Asahi. Di sini, beberapa generasi pendeta gunung yang dikenal sebagai Yamabushi telah berjalan di puncak selama lebih dari 1.500 tahun. Mengikuti kepercayaan kuno Shugendo, kepercayaan gunung Jepang yang unik yang merupakan perpaduan Shinto, Buddhisme, dan animisme asli Jepang, Yamabushi didedikasikan untuk terhubung dengan alam melalui pikiran, tubuh, dan jiwa. Sekarang, Anda dapat bergabung dengan Yamabushi dan mempelajari kebiasaan kuno mereka yang berkelanjutan, untuk pertama kalinya. Bergabunglah dengan Master Hoshino dalam perjalanan penemuan diri saat Anda mengikuti jalan suci dan menginap di pondok peziarah tradisional yang dikelola Yamabushi. Anda juga akan belajar meditasi yang telah lama dipraktikkan juga teknik lainnya untuk terhubung kembali dengan diri sendiri dan hidup lebih harmonis dengan alam. Selain itu, kunjungan Anda ke Dewa Sanzan, serta kontribusi keuangan untuk pengalaman berkelanjutan seperti yang ditawarkan oleh organisasi salah satunya Megurun Inc., akan memberi Anda kesempatan untuk secara langsung mendukung budaya Yamabushi dan stabilitas lingkungan di wilayah tersebut.