HOME Back

Use the

Planning a Trip to Japan?

Share your travel photos with us by hashtagging your images with #visitjapanjp

Buddhist Monuments in the Horyuji Area Buddhist Monuments in the Horyuji Area

Buddhist Buildings in the Horyuji Temple area (UNESCO) Explore the world's oldest wooden buildings with Horyuji Temple at its center

Jelajahi Ikaruga (barat laut Nara) tempat berdirinya bangunan tua yang kaya akan sejarah budaya Buddha

Ikaruga dihuni berbagai bangunan dan konstruksi kayu yang sudah lama berdiri, termasuk beberapa yang tertua di dunia yang tersisa di area Wihara Buddha Horyuji dan Wihara Buddha Houkiji. Area itu sendiri adalah simbol warisan budaya, yang menampilkan transisi metode dan gaya arsitektur sepanjang sejarah wihara Buddha Jepang.

Atraksi

  • Pusaka Buddha patung kayu Kudara Kannon (patung representatif budaya Asuka) yang diabadikan di Aula Kudara-Kannon di Daihozoin (Galeri Pusaka Raksasa)
  • Jelajahi tempat kelahiran budaya Asuka, budaya Buddha pertama di Jepang yang berkembang di bawah Kaisar Perempuan Suiko
  • Bentang alam Nara yang luas dan terbuka memberikan pesona yang berbeda dari pemandangan kota Kyoto yang lebih sempit

Wihara yang dibangun sepanjang berbagai zaman sejarah Jepang

Buddhisme pertama kali diperkenalkan di Jepang pada abad ke-6 setelah dibawa dari Tiongkok. Sejak saat itu, berbagai wihara yang menghormati sistem kepercayaan dan ajarannya dibangun di seluruh Jepang, bahkan beberapa konstruksi tertuanya masih berdiri di sekitar Wihara Buddha Horyuji. Beberapa bangunan dan konstruksi kayu tertua di dunia ini di antaranya adalah Aula utama Kondo, pagoda bertingkat lima, Gerbang Tengah, dan Koridor Tertutup yang dibangun antara akhir abad ke-7 dan awal abad ke-8. Ada 19 di antaranya yang telah ditetapkan sebagai pusaka nasional.

Pelataran Wihara Buddha Horyuji sendiri terbagi atas kawasan barat dan timur, dengan beberapa sub-wihara di sekitarnya yang dibangun dari abad ke-11 hingga ke-17 dan ke-18. Wihara ini memiliki koleksi bangunan wihara dan monumen yang dibangundi satu lokasi dalam kurun waktu yang lama, membuat kita bisa menikmati transisi gaya arsitektur dan metode yang digunakan dalam pembangunan wihara Jepang.

Wihara pertama di Jepang yang ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia

Berfungsi sebagai gudang budaya Buddha dunia, area tempat Wihara Buddha Horyuji berada dan bangunan yang mengelilinginya menjadi situs pertama dari kategori ini yang ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1993 bersamaan dengan Wihara Buddha Houkiji, di bawah Bangunan kolektif di area Wihara Buddha Horyuji. Pelataran area tersebut dipenuhi banyak Pusaka Nasional, yang mencerminkan dampak dan pengaruh agama Buddha di Jepang.

Sementara itu, Wihara Buddha Houkiji yang didirikan pada abad ke-7 dan selesai pada tahun 706, hanya memiliki bangunan pagoda tiga lantai yang tersisa. Seperti kawasan barat Saiin dari Wihara Buddha Horyuji, wihara ini dibangun menggunakan gaya arsitektur yang umum pada struktur Buddha awal.

Monumen di sekitar Wihara Buddha Horyuji konon merupakan monumen Buddha paling awal di Jepang, yang dibangun tidak lama setelah diperkenalkannya agama tersebut dari Tiongkok ke Jepang. Pengaruh mereka terhadap arsitektur di sekitarnya masih terlihat hingga hari ini.

Wihara yang masih menjalankan praktik keagamaan sejak didirikan pada abad ke-7

Sejak didirikan pada awal abad ke-7, Wihara Buddha Horyuji masih terus menjalankan praktik keagamaannya—melakukan ritual dan upacara di pelatarannya hingga hari ini.

Dibangun oleh Kaisar Perempuan Suiko dan Pangeran Shotoku, pangeran mahkota dan pendukung kuat Buddhisme Jepang, wihara ini mendapat perlindungan dan penjagaan dari keluarga kekaisaran dan penguasa saat itu.

Meskipun pada tahun 670 kebakaran disebutkan telah menghancurkan bangunan asli Wihara Buddha Horyuji, wihara ini langsung dibangun kembali dan pembangunannya berlanjut hingga abad ke-8. Ternyata, ada beberapa struktur asli wihara yang tersisa di bawah tanah, tak jauh dari sisi tenggara kawasan barat Saiin.

Menuju Lokasi

Dari Stasiun JR Osaka, ambil Jalur Yamatoji di Jalur Lingkar Osaka dan turun di Stasiun JR Horyuji. Wihara ini berjarak 20 menit berjalan kaki dari stasiun tersebut. Alternatifnya, Anda bisa naik bus menuju Horyu-ji Sando dan turun di halte Horyu-ji Sando.

Dari Stasiun JR Kyoto, ambil Jalur Nara di Jalur Yamatoji dan turun di Stasiun JR Horyuji. Dari stasiun, Anda bisa menuju ke Wihara Buddha Horyuji dengan jalan kaki atau naik bus.

Dari Stasiun Kintetsu Kyoto, ambil Jalur Kintetsu Kyoto/Kashihara dan turun di Stasiun Kintetsu Tsutsui. Kemudian, naik bus menuju Stasiun JR Oji dan turun di halte Horyuji-mae.



* Informasi di halaman ini dapat berubah sehubungan dengan COVID-19.

Kata kunci

Please Choose Your Language

Browse the JNTO site in one of multiple languages