Tarian Elegan yang Dilestarikan Selama Berabad-abad di Pegunungan Terpencil Shimane
Sagimai, sering disebut Tarian Bangau, berawal dari Festival Gion yang terkenal di Kyoto . Tarian ini telah lenyap selama ratusan tahun, namun di Tsuwano, tarian ini ternyata tetap lestari hingga kini. Sempatkan menyaksikannya pada tanggal 20 dan 27 Juli setiap tahun.
Menuju Lokasi
Dari Yamaguchi , ambil Jalur Yamaguchi ke Tsuwano, perjalanan sejauh satu jam lebih sedikit.
Tarian ini ditampilkan di 11 lokasi di seluruh kota, dimulai dari Kuil Yasaka di bawah Kuil Shinto Taikodani Inari .
Anda dapat dengan mudah menemukan tempat untuk menikmati prosesi tersebut dari dekat, menonton tarian, dan ikut serta ke lokasi berikutnya, seperti yang dilakukan banyak penduduk setempat.

Tarian Pasangan
Dua penari yang memakai kostum unik menirukan gerakan sekumpulan burung putih yang anggun diiringi suara seruling, drum, lonceng, dan penyanyi. Selama melakukan ini, dua pengiring dengan rambut berwarna merah terang menari dan mengelilingi mereka sambil memutar-mutar tongkat. Dua musisi dengan drum tangan kecil juga menari.
Kostum dan Arak-arakan Fantastis
Sayap yang dikenakan dua penari bangau ini terdiri atas 39 bulu yang terbuat dari kayu, dan dengan hiasan kepala berleher jenjang, tampak cukup dramatis. Semua berpakaian dalam kostum zaman dahulu, termasuk orang-orang yang membawa “payung” tinggi dengan burung-burung di dalam sarangnya pada bagian atas. Jangan sampai ketinggalan tambahan terbaru di dalam perayaan ini, “Tarian Anak Ayam” yang ditampilkan oleh sekumpulan murid wanita setempat di dalam prosesi.

