HOME Back

Use the

Planning a Trip to Japan?

Share your travel photos with us by hashtagging your images with #visitjapanjp

[Blog] Pengalaman Seru Traveling Dengan Shinkansen Jepang ke 5 Destinasi Utama di Jepang di Musim Dingin

Pada Desember 2016 - January 2017 lalu saya sempat mendapat kesempatan untuk pergi ke Jepang. Selain sempat keliling di sekitar Tokyo seperti Shinjuku, Shibuya, dan Akihabara yang memang populer, saya pun memutuskan untuk menjelajah prefektur Jepang lainnya. Perjalanan saya ini, semoga dapat menjadi referensi untuk pembaca semua ketika ingin mengunjungi Jepang, terlebih untuk menikmati musim dingin di Jepang!

 

Hakone

Untuk menghemat biaya transportasi, saya memesan JR Pass yang berlaku selama 7 hari. Dengan JR Pass ini kamu bisa keliling Jepang dengan menggunakan Shinkansen unlimited. Perlu diingat bahwa pemesanan JR Pass ini hanya bisa kamu lakukan di luar Jepang dan status visanya “Temporary Visitor” ya!

Tempat pertama yang saya kunjungi adalah Hakone yang berjarak sekitar 35 menit dari Tokyo Station ke Odawara Station dengan Shinkansen. Alasan utama saya ke Hakone karena saya tertarik untuk mencoba Onsen (pemandian air hangat) Hakone Kowakien Yunessun. Theme Park Onsen ini punya beberapa pilihan pemandian yang unik seperti coffee bath, sake bath, green tea bath, syrup bath, wine bath dan pemandian terbuka. Tentunya ini pilihan yang pas saat winter, kenapa? Karena setelah dari Onsen badan terasa jauh lebih segar dan hangat.

Harga: Sekitar ¥2,000 - 3,000 (silakan merujuk ke situs web resmi untuk informasi terbaru**) 

Setelah dari Onsen, saya mengikuti Hakone Sightseeing Cruise. Perjalanan dengan Pirate Ship Cruise ini di mulai dari Togendai-ko ke Hakone-machi-ko/Moto-Hakone-ko selama sekitar 30 - 40 menit. Selama perjalanan di kapal yang dirancang dengan model tradisional dari kayu, saya bisa melihat indahnya Gunung Fuji, gerbang Torii merah Kuil Hakone, dan alam yang asri di sekitar Lake Ashi.

Harga : 1.000 yen (Jam operasional: 09:30 - 17:00 GMT+9)***

Satu lagi yang tidak boleh dilewati pada saat berkunjung di Hakone adalah Owakudani yakni kawah gunung berapi yang memiliki banyak kolam air panas yang masih aktif. Selain melihat pemandangan asap belerang, sungai air panas dan landscape kawah gunung api, saya sempat mencicipi “Kuro Tamago”. Telur ini di masak di air kolam dengan kandungan belerang sehingga telurnya berwarna hitam. Konon katanya, memakan telur hitam bisa memperpanjang hidup hingga 7 tahun, lho.

 

Kyoto

Dari Hakone saya melanjutkan perjalanan ke Kyoto. Kota yang sempat menjadi ibu kota Jepang selama sekitar 1.000 tahun terkenal dengan berbagai kuil Buddha, kuil Shinto, dan taman yang tertata rapi. Dengan Shinkansen, Kyoto bisa dicapai hanya dalam 3 jam saja dari Hakone. Tujuan utama saya ke Kyoto adalah mengunjungi Arashiyama Bamboo Forest. Berada di taman ini serasa berada di dunia lain dan setiap sudut area di hutan bambu sangat fotogentik dengan dedaunan yang berwarna hijau emerald. Di sore dan malam hari bulan Desember terdapat banyak lampu warna-warni yang dihidupkan sehingga membuat suasana di hutan bambu ini semakin dramatis dan juga indah. Hutan Bambu Kyoto ini buka 24/7 dan tidak ada biaya masuknya. Setelah mengunjungi Arashiyama Bamboo Forest, kita jalan menuju Kimono Forest, instalasi seni dengan 600 pilar lampu latar yang dihiasi tekstil kimono berwarna cerah.

Selama di Kyoto, kamu wajib banget untuk mengunjungi salah satu kuilnya. Saya memilih untuk mengunjungi Kifune Jinja Shrine yang berlokasi 15 km utara Kyoto atau sekitar 35 menit berkendara dengan kereta. Kuil Shinto ini didedikasikan untuk dewa air dan hujan yang dipercaya sebagai pelindung orang-orang yang berlayar di laut. Melihat ribuan gate berwarna merah terang dari shrine di winter membuat suasana terasa berbeda karena terdapat pemandangan salju yang indah. Walaupun pendakian menuju lokasi lumayan menantang pada saat musim dingin tapi sangat worth it, kenapa? karena suasana di tengah pepohonan hijau yang alami membuat perasaan tenang. Wajib mengunjungi pada saat winter karena  pengunjung yang datang lebih sedikit dibandingkan musim lainnya, jadi terasa lebih sepi. Dari gerbang masuk dibutuhkan waktu sekitar satu jam untuk mendaki di jalan setapak. Hati-hati ya karena pada beberapa titik jalan setapak menuju bangunan utama kuil lumayan curam.

 

Osaka

Setelah dari Kyoto, hanya dengan 15 menit berkendara dengan Shinkansen, saya berangkat ke kota selanjutnya yaitu Osaka. Jika berkunjung ke Osaka, saranku wajib banget cobain Takoyaki (snack bulat kecil dengan adonan tepung biasanya dicampur dengan seafood) dan Okonomiyaki  (makanan dari adonan tepung terigu dicampur dengan air yang berisi sayuran, daging, ikan, dll, mirip seperti pancake). Makanan tersebut biasanya disajikan saat masih hangat, bahkan fresh dimasak on the spot, cocok banget untuk menghangatkan diri di saat musim dingin.

 

Nara

Selagi di sekitar Osaka dan Kyoto, saya singgah sehari ke Kota Nara, kota ini paling terkenal karena bangunan dan artefak Budha termasuk The Seven Great Temples of Nara. Sebagai kota yang penuh dengan kota kekayaan budaya, beberapa kuil tertua dan terbesar di Jepang berlokasi di Nara. Sebagian besar kuil di Nara tidak menerapkan biaya masuk karena salah satu tujuan utamanya adalah untuk sembahyang.

Selama di Nara saya juga sempat mengunjungi Nara Park. Dengan luas area sekitar 660 hektar, taman ini dipenuhi dengan binatang liar seperti rusa, babi hutan, rakun Jepang, tupai terbang raksasa Jepang. Namun binatang yang paling spesial di sini adalah rusa yang bebas berkeliaran dan dianggap sebagai pembawa pesan dari dewa, unik ya? Setelah menghabiskan waktu di Nara, saya kembali ke Osaka menggunakan Shinkansen.

 

Hiroshima

Kota terakhir yang saya kunjungi di Jepang sebelum kembali lagi ke Tokyo untuk mengejar penerbangan adalah Hiroshima. Perjalanan dari Osaka menuju Hiroshima hanya membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam menggunakan Shinkansen*. Hiroshima sendiri terkenal sebagai kota air dan budaya kulinernya. Meskipun cukup dingin di kala winter, saya mengisi waktu mengelilingi kota sambil berbelanja dan mencoba berbagai makanan lokal, salah satunya Onomichi Ramen (ramen berbahan dasar soya dengan potongan seabura alias lemak babi yang disajikan dengan mie pipih) yang sangat terkenal.

Tempat pertama yang saya kunjungi di Hiroshima adalah Atomic Bomb Dome, gedung bersejarah yang masih utuh walaupun  terkena serangan bom atom di masa Perang Dunia II. Tempat ini merupakan bagian dari Hiroshima Peace Memorial Park yang di bangun untuk mendukung perdamaian di masa depan. Sebelumnya, bagian Hiroshima ini merupakan kawasan pusat komersial, lho.

Selanjutnya melanjutkan perjalanan ke Miyajima, yakni pulau kecil yang bisa dicapai dengan menggunakan ferry selama 10 menit. Untungnya JR Pass saya juga bisa di gunakan di ferry ini jadi tidak perlu merogoh kocek lagi. 

Tujuan utama saya di Miyajima adalah melihat pemandangan Torii (gerbang kuil) Kuil Itsukushima yang mengambang di tengah air. Kuil Itsukushima ini terdaftar sebagai salah satu situs UNESCO heritage. Asiknya lagi pada saat winter suasananya jauh lebih sepi dan jadi bisa menikmati pemandangan dengan lebih khusuk dan damai. Biaya masuk ke Kuil Itsukushima adalah ¥300.

Selesai traveling ke Selatan Jepang selama 1 minggu saya kembali ke Tokyo, masih dengan menggunakan Shinkansen, perjalanan ditempuh hanya dalam 4 jam saja*. Pengalamannya keliling Jepang ini lebih seru lagi karena saya bertemu dengan beberapa teman yang memang tinggal di Jepang sehingga saya mendapatkan tips dan trik menaiki kendaraan umum dan rekomendasi restoran enak yang wajib dikunjungi seperti naik kendaraan di luar jam kerja sehingga lebih lega dan rekomendasi restoran Ichiran untuk ramen yang enak dengan harga terjangkau. Benar-benar pengalaman yang tidak terlupakan! Itu tadi cerita pengalaman saya mengelilingi 5 kota utama di Jepang pada musim dingin.

 

*Waktu yang dibutuhkan untuk berpindah dengan Shinkansen berbeda-beda tergantung jenis Shinkansen. Perkiraan waktu yang dibutuhkan di bawah ini.

Dari Osaka ke Hiroshima: Sekitar 1 jam 30 menit - 3 jam
Dari Hiroshima ke Tokyo: Sekitar 3 jam 50 menit hingga lebih dari 5 jam

**Silakan merujuk ke situs web resmi untuk informasi terbaru (https://www.yunessun.com/global/en/guide/price.html)

***Berbeda-beda tergantung pada rute. Silakan merujuk ke situs web resmi untuk informasi terbaru
(https://www.hakonenavi.jp/hakone-kankosen/)

Cari

Categories

Tags

Authors

Please Choose Your Language

Browse the JNTO site in one of multiple languages