Rute perjalanan Hari Budaya di Tokyo Kuil bersejarah, museum menawan, dan aneka taman yang rimbun, semuanya di tengah kota Tokyo
Jelajahi kekayaan sejarah Jepang yang beragam tepat di tengah kota ini
Atraksi
- Berjalan kaki di jalan setapak menuju Kuil Shinto Meiji-jingu, sebuah tempat peristirahatan di dalam kota
- Naik perahu di Kolam Shinobazunoike
- Gali lebih dalam sejarah kota ini di Museum Nasional Tokyo
Meiji-jingu, salah satu kuil paling terkenal di Jepang, berlokasi tepat di seberang jalan yang ramai dan berwarna-warni seperti permen, Harajuku . Dipersembahkan untuk Kaisar Meiji dan Permaisuri Shoken, kuil ini dapat diakses melalui jalan panjang yang dikelilingi oleh hutan yang tenang, yang telah ditanami pepohonan selama 90 tahun, setelah Kaisar Meiji wafat pada tahun 1912. Tempat ini sangat indah pada bulan Juni, saat bunga iris dan hortensia bermekaran penuh.
Taman Ueno dihuni museum, situs sakral, dan pepohonan rimbun. Kolam Shinobazunoike di tengah taman luar biasa memesona ketika sekelilingnya diselimuti bunga berwarna merah muda nan lembut. Di sini Anda bisa menyewa perahu dayung.
Museum Nasional Tokyo adalah satu dari banyak museum yang dapat Anda kunjungi di Taman Ueno. Salah satu koleksi artefak arkeologi dan karya seni terbesar di Jepang dan negara Asia lainnya berada di sini. Shitamachi Fuzoku Shiryokan menampilkan nostalgia kehidupan orang Jepang dari akhir era Meiji (1868–1912) hingga awal era Showa (1926–1989).
Di pelataran taman ini, Anda bisa menemukan berbagai kuil dan wihara. Carilah Kuil Shinto Toshogu Ueno, aula kuil Bentendo berbentuk oktagon di atas pulau di Kolam Shinobazu dan Wihara Buddha Kiyomizu Kannon dengan balkon yang membentang keluar dari sisi bukit.10 menit
Tepat di luar pelataran taman, Anda akan menemukan Taman Kyu-Iwasaki-tei, yang dahulu merupakan tempat tinggal keluarga Iwasaki, pendiri Grup Mitsubishi. Dirancang pada tahun 1896 oleh Josiah Condor, bangunan kayu ini adalah mahakarya arsitektur yang dikelilingi taman rimbun.
20 menit
Kuil Shinto Nezu-jinja diyakini telah berdiri sejak 1.900 tahun yang lalu. Pada bulan April, area ini dihiasi oleh bunga-bunga azalea merah muda yang bermekaran. Pelataran kuil yang tenteram sangat serasi dengan area permukiman tenang yang mengelilinginya.
Kuil Shinto Nezu-jinja dikelilingi oleh Yanesen, kumpulan dari tiga tempat yang tampak tidak berubah seiring berlalunya waktu. Aneka kios di pasar, bangunan retro, dan kedai makan tua sangat kental dengan nuansa kuno. Ini adalah tempat yang sempurna untuk menghabiskan sisa hari, berjalan-jalan santai pada malam hari, dan singgah di restoran setempat untuk makan malam.
Rikugien, taman lanskap paling indah di Tokyo, dibangun pada tahun 1702. Dengan mengusung desain taman bergaya Edo, Rikugien berisi kolam yang tenang, jalan setapak panjang, dan tiga kedai teh.