HOME Back

Use the

Planning a Trip to Japan?

Share your travel photos with us by hashtagging your images with #visitjapanjp

Pulau Naoshima 直島

Naoshima Naoshima
Naoshima Naoshima

Photo copyright: Yayoi Kusama Pumpkin 2022 ©YAYOI KUSAMA Photo: Tadasu Yamamoto

Sebuah pulau kecil yang menjadi pusat seni kontemporer global

Di antara pulau-pulau yang tersebar di Laut Pedalaman Seto, Pulau Naoshima adalah pusat seni dan budaya. Pulau Naoshima pernah berkembang sebagai kota peleburan hasil tambang, tetapi sekarang menjadi pusat seni kontemporer berskala internasional. Meskipun luas pulau hanya 8 kilometer persegi, di sana terdapat karya-karya maestro seni kontemporer, lukisan impresionis, dan arsitektur seperti Yayoi Kusama, Claude Monet, James Turrell, dan Ando Tadao. Karya-karya tersebut dapat dilihat sepanjang tahun. (Silakan periksa situs web untuk hari dan jam operasi setiap fasilitas sebelum berkunjung).

Jangan lewatkan

  • Patung representasi Yayoi Kusama “Pumpkin”
  • Nikmati Pemandian Naoshima “I♥湯,” yang merupakan fasilitas seni dan pemandian umum
  • Melihat karya Claude Monet di Museum Seni Chichu

Pemilik Naoshima Pavilion:Kota Naoshima Arsitek:Sou Fujimoto Architects Hak cipta foto/Jin Fukuda

Menuju Lokasi

Naik feri ke Pulau Naoshima. Pulau ini dapat dicapai dari dua pelabuhan: Pelabuhan Miyanoura di sebelah barat dan Pelabuhan Motomura di sebelah timur. Kapal feri ke Pulau Naoshima berangkat dari Pelabuhan Takamatsu di Kagawa dan Pelabuhan Uno di Okayama.

Sepeda listrik bisa disewa di Pelabuhan Miyanoura untuk berkeliling. (Namun, sepeda tidak diizinkan masuk ke area Benesse House). Bus lokal beroperasi dari Pelabuhan Miyanoura ke Tsutsujiso. Dari Tsutsujiso, tersedia bus antar-jemput gratis ke Benesse House Museum, Museum Lee Ufan, dan Museum Seni Chichu.

Art House Project "Kadoya" Hak cipta foto: Norihiro Ueno

Museum seni kontemporer dengan pemandangan yang menakjubkan

Hak cipta foto: Ken'ichi Suzuki

Salah satu museum paling populer di Pulau Naoshima adalah Benesse House Museum. Museum yang didesain oleh Ando Tadao ini menggabungkan dua fungsi yaitu sebagai galeri seni dan hotel. Museum ini terletak di sebuah bukit yang menghadap ke Laut Pedalaman Seto.

Museum ini menampilkan karya seni lokasi spesifik yang dibuat oleh seniman kontemporer terkenal di dunia. Pengunjung juga dapat menemukan karya seni yang tersebar di seluruh lingkungan alam di luar museum dan di sepanjang garis pantai.

Hak cipta foto Benesse House Museum: Masato Kenmotsu 

Lihat "Water Lilies" karya Claude Monet

Lima karya seni dari seri "Water Lilies" karya Claude Monet dipajang di Museum Seni Chichu. Agar tidak merusak pemandangan sekitarnya, sebagian besar struktur museum dibangun di bawah tanah. Lukisan karya Monet ditampilkan di ruangan putih yang mengesankan menggunakan cahaya alami yang berasal dari langit-langit sebagai sumber cahaya. Kesan yang dihasilkan oleh karya berubah dari waktu ke waktu sepanjang hari.

Di "Chicu Garden" di depan museum, pengunjung dapat melihat sekitar 200 jenis bunga dan pohon yang digunakan Monet sebagai subjek untuk karyanya.

Hak cipta foto Museum Seni Chichu: FUJITSUKA Mitsumasa

Tempat pemandian sekaligus instalasi seni kontemporer

Pemandian Shinro Ohtake Naoshima "I ♥ 湯" Hak cipta foto: Osamu Watanabe

Pemandian Naoshima “I♥Yu” merupakan tempat pemandian sungguhan dan juga instalasi seni yang dibuat oleh seniman Jepang, Shinro Ohtake. Berbagai barang ditampilkan sebagai karya seni. Tidak ada salahnya untuk berinteraksi dengan penduduk setempat, bersantai dan istirahat sejenak, serta menikmati keindahan seni sembari menyegarkan badan.

Koeksistensi seni dan arsitektur

Museum Lee Ufan didesain oleh arsitek Jepang, Tadao Ando, bekerja sama dengan Lee Ufan, seniman terkemuka dari gerakan seni pionir “Mono-ha” pada tahun 1970-an. (*Mono-ha mengacu pada gerakan seni kontemporer yang muncul di Jepang pada akhir tahun 1960-an hingga awal tahun 1970-an.) Museum ini memberi kita waktu untuk melihat asal usul kita dan merenungkannya dengan tenang.

Hak cipta foto Museum Lee Ufan: Tadasu Yamamoto

Amati interaksi antara seni dan kehidupan sehari-hari

Art House Project "Ishibashi" Hak cipta foto: Ken'ichi Suzuki

Art House Project adalah kolaborasi seni dan arsitektur dalam konteks peremajaan masyarakat dan kota, tempat seniman terkenal di dunia mengubah rumah dan struktur lainnya menjadi karya seni.

Hak cipta foto Art House Project “Gokaisho”: Osamu Watanabe

Meskipun Anda bisa melihat karya seni besar di Pulau Naoshima selama menginap satu malam, tetapi sebaiknya Anda menginap lebih lama untuk menjelajahi kawasan Naoshima yang lebih luas.

Ruang Tamu Museum Benesse House

Benesse House Museum Guest Room / Benesse House Museum Restaurant

Festival Seni Setouchi Triennale

Festival Seni Setouchi Triennale ini diselenggarakan di 12 pulau di Laut Pedalaman Seto, termasuk Pulau Naoshima. Patung, pameran, instalasi, dan karya khusus lainnya disajikan selama kurang lebih 100 hari yang berlangsung selama tiga musim; musim semi, musim panas, dan musim gugur. Meskipun di Pulau Naoshima pengunjung dapat melihat berbagai karya seni sepanjang tahun, selama Festival Seni Setouchi Triennale, fasilitas seperti Museum Seni Chichu juga berpartisipasi dalam Festival Seni Setouchi Triennale dan memamerkan lebih banyak karya.

Kata kunci

Disarankan untuk Anda

The Great Seto Bridge
Kagawa
Naruto Strait
Tokushima

Please Choose Your Language

Browse the JNTO site in one of multiple languages