
Rute perjalanan Menyusuri Rute Ziarah Kumano Kodo Temukan keindahan alam dan kekuatan spiritual dari Rute Ziarah Kumano Kuno
Sebagai salah satu rute ziarah paling dipuja di Jepang, Kumano Kodo kuno melintasi sekeliling Semenanjung Kii berbukit di Wakayama, melewati berbagai area dengan spiritualitas dan keindahan alam yang menawan.
Atraksi
- Berjalan kaki di bawah gerbang Oyunohara yang mengesankan
- Bersantai di air panas alami Pemandian Air Panas (Onsen) Kawayu
- Kagumi Air Terjun Nachi-no-Otaki yang megah
Menuju lokasi
Ada penerbangan dari Bandara Haneda ke Bandara Nanki Shirahama (1 jam 10 menit). Naik bus Meiko dari bandara ke Stasiun Kii-Tanabe (50 menit). Dari Stasiun Kii-Tanabe, ada tujuh bus ke Kuil Shinto Hongu Taisha setiap hari, dengan menaiki Bus Ryujin dan Bus Meiko (2 jam). Bus terakhir berangkat pukul 16.40. Oyunohara ditempuh dengan berjalan kaki enam menit dari Kuil Shinto Hongu Taisha.
Naik kereta api JR Kuroshio Express dari Stasiun Osaka ke Stasiun Kii-Tanabe (2 jam 10 menit). Dari Stasiun Kii-Tanabe, ada tujuh bus ke Kuil Shinto Hongu Taisha setiap hari yaitu Bus Ryujin dan Bus Meiko (2 jam). Bus terakhir berangkat pukul 16.40. Oyunohara ditempuh dengan berjalan kaki sebentar dari Hongu Taisha-mae.
Tahap pertama ziarah akan membawa Anda ke Kuil Shinto Kumano Hongu Taisha . Lewati gerbang dan naiki 158 anak tangga menuju Kumano Hongu Taisha.
Oyunohara , bekas situs Kumano Hongu Taisha, ditempuh dengan berjalan kaki selama 10 menit dan memiliki gerbang torii terbesar di Jepang, dengan tinggi 34 meter dan lebar 42 meter.
Penginapan indah Desa Onsen Kumoano Hongu terletak di sepanjang rute. Air panas yang muncul dari perut bumi bercampur dengan air sungai yang dingin, menghasilkan suhu air yang ideal untuk berendam. Di sini, pengunjung dapat berendam dan merebus telur serta sayuran di mata air panas bersuhu 90 derajat. Desa ini memiliki banyak ryokan (penginapan Jepang) bagi mereka yang ingin bermalam.
Kuil Shinto Kumano Nachi Taisha dapat dijangkau melalui jalan berbatu yang dikenal dengan nama Daimonzaka. Dikelilingi pepohonan cedar Jepang yang menjulang tinggi, pemandangan di sini sangatlah indah. Kuil Shinto ini berdampingan dengan Wihara Buddha Seigantoji . Saat zaman Meiji (1868-1912), wihara ini dipecah menjadi Wihara Seigantoji dan Kuil Shinto Nachi Taisha akibat pemisahan ajaran Shinto dan Buddha (sebuah kebijakan pemerintah yang bertujuan menghapus elemen Buddha dari kuil Shinto), namun masih banyak pengunjung yang berdoa di kedua lokasi tersebut.
Dengan tinggi 133 meter, Air Terjun Nachi yang megah ini adalah air terjun tertinggi di Jepang. Dikelilingi oleh dedaunan hijau yang berubah warna seiring musim di Nachisan , tempat yang sangat mengagumkan ini konon merupakan situs keagamaan asli di daerah tersebut. Nikmati energi dari air terjun dan rasakan kesegarannya.
Lanjutkan perjalanan ke aneka situs alam yang menakjubkan di timur laut, dan Anda akan menemukan Air Terjun Horyu dan Air Terjun Senin. Keduanya merupakan tujuan pendakian yang indah dan menenangkan.
