HOME Back

Use the

Planning a Trip to Japan?

Share your travel photos with us by hashtagging your images with #visitjapanjp

Hida Takayama Hida Takayama

Rute perjalanan Hida Takayama ke Kyoto dalam 5 Hari Susuri jalan kuno dengan berjalan kaki melewati berbagai desa tak tersentuh untuk merasakan tradisi dan warisan Jepang

Ikuti aneka rute tua melintasi pegunungan tanpa tergesa-gesa untuk meresapi keelokan berbagai desa tradisional dan kehidupan sehari-hari di Jepang, dari Hida Takayama hingga ke Kyoto.

Berjalan kaki mengikuti langkah kesatria samurai, para peziarah, dan bangsawan, melalui berbagai lembah dan kota gunung yang menawan. Perbarui semangat Anda dan temui sisi lain Jepang saat menikmati tanah pertanian yang rimbun, istana, berbagai rumah sederhana, dan kuil megah di sepanjang jalan.

Atraksi

    Berbelanja di Pasar Pagi Jinya Asaichi yang sebagian besar tidak berubah sejak zaman Edo
    Hamparan pemandangan ke atap jerami tradisional di Shirakawa-go yang menawan
    Pertemuan antara era lama dan baru di Kanazawa, mulai jalanan samurai hingga seni modern
    Susuri jalan di Tetsugaku-no-michi atau Jalur Jalan Kaki Philosopher's Path di Kyoto untuk melakukan perjalanan kecil ke berbagai wihara tradisional

Menuju lokasi

Dari Tokyo: 4 jam 25 menit

Naik Shinkansen JR Hokuriku ke Stasiun Nagoya (1 jam 45 menit). Lalu, naik kereta api Limited Express Wide View Hida ke Stasiun Takayama (2 jam 20 menit). Kawasan kota tua ditempuh dengan berjalan kaki 10 menit dari Stasiun Takayama.

hari 1
Hida Takayama Timeless traditions in the Japanese Alps

Kota gunung yang bersejarah di Pegunungan Alpen Jepang ini mudah ditempuh dari Stasiun Nagoya menggunakan kereta api limited express. Berjalan-jalan di sekitar bangunan zaman Edo dan Meiji yang terawat dengan baik membuat Anda merasa seperti kembali ke masa lalu. Area ini terkenal akan kerajinan tradisionalnya dan Anda bisa menyaksikan proses pembuatan kerajinan di sini, seperti mengukir, menenun, merajut, dan ikat celup.

30 menit atau 10 menit

Anda dapat naik bus selama 10 menit dari Stasiun Takayama menuju Museum Pedesaan Hida Folk atau berjalan kaki selama 30 menit.

Museum Pedesaan Hida Folk Unique architecture in Takayama’s environs

Sekitar 30 rumah terawat dengan atap jerami lancip yang dikenal sebagai gassho-zukuri tersebar mengelilingi kolam, seperti pemandangan di sebuah dongeng. Kebanyakan area dibuka untuk umum.

17 menit

Hutan Festa A tunnel that takes you on a journey to Takayama's float festivals

Bus keliling yang mengantar para pengunjung berkeliling kota, berhenti di sebuah museum menarik yang sebenarnya berada di dalam gunung. Di sini, Anda akan menemukan arak-arakan dan boneka ukiran yang digunakan dalam Festival Takayama.

hari 2

30 menit

Pasar Pagi Jinya Asaichi Merchants sell everything from vegetables and pickles to artisanal craftwork and local sake

Photo: 写真提供/高山市

Pasar pagi tradisional terbuka ini telah menjadi bagian kehidupan masyarakat lokal sejak zaman Edo (1603-1867). Buka setiap pagi mulai sekitar pukul 06.00 hingga tengah hari, Anda bisa menemukan berbagai bahan segar, bunga, serta kerajinan.

50 menit

Naik bus ekspres Shirakawa-go Line dari terminal bus Nohi Stasiun Takayama menuju terminal bus Shirakawago.

Shirakawa-go Life inside a fairytale village

Desa Warisan Budaya yang indah ini, tersembunyi di balik gunung terpencil, jauh dari kehidupan modern. Dirancang untuk melindungi para penghuninya dari salju lebat, rumah-rumah ini dibangun dengan gaya gassho-zukkuri ciri khas daerah ini, dengan atap jerami curam. Kebanyakan rumah ini berusia lebih dari 250 tahun. Malam hari saat musim dingin, ketika rumah diselimuti salju dan seluruh desa bercahaya, suasana magis terasa di desa ini. Jangan lewatkan pemandangan rumah dari anjungan pengamatan Kota Hagimachi. Beberapa rumah bisa ditempati untuk menginap.

hari 3

1 jam 15 menit

Naik Bus Antar Kota Hokuriku dari Shirakawa-go menuju Stasiun Kanazawa.

Kanazawa Traditional crafts, modern museums, and samurai heritage

Kota bersejarah di pesisir prefektur Ishikawa ini bersaing dengan Kyoto karena keindahan dan peninggalannya. Pernah dihuni oleh klan Maeda yang kaya dan berkuasa, budaya dan kerajinan di kota ini bernilai seni tinggi. Susuri distrik samurai tradisional, temukan kerajinan emas dan pernis serta kelilingi salah satu taman terindah di Jepang.

15 menit

Taman Kenrokuen The centerpiece of Kanazawa, designed by feudal lords over centuries

Sebagai salah satu taman berperingkat “tiga teratas” di Jepang, banyak yang menganggap Kenrokuen sebagai puncaknya. Lintasi jalan berkelok-kelok melewati taman klasik Jepang yang telah ditanami sejak abad ke-17. Dirancang agar memikat sepanjang tahun, selalu ada yang bisa dilihat di taman ini.

7 menit

Museum Seni Kontemporer Abad Ke-21 Kanazawa's "town square"

Tak jauh dari Taman Kenrokuen, museum seni modern ini dirancang untuk memberikan kejutan dan inspirasi, dengan arsitekturnya yang berani, ruang interaktif, dan pameran karya seni mencolok dari seluruh dunia. Koleksi tetapnya bebas dinikmati untuk umum termasuk “Blue Planet Sky” karya James Turrell dan “Swimming Pool” karya Leandro Erlich.

10 menit

Istana Kanazawa Visit the carefully restored turrets and warehouse of the castle

Terletak di sebelah Taman Kenrokuen , istana ini merupakan rekonstruksi dari versi aslinya yang dibangun pada paruh kedua abad ke-16, dan masih dalam pengerjaan. Dengan struktur taman yang luas dan elegan, Anda bisa dengan mudahnya membayangkan kekayaan klan Maeda yang mendominasi area ini.

15 menit

Distrik Kesatria Samurai Nagamachi Step into the world of samurai in the Edo period

Anda mungkin akan merasa seperti berada dalam film Akira Kurosawa saat menyusuri jalur sempit yang berbatasan dengan tembok dinding tinggi. Kunjungi Nomura-ke, rumah yang dipugar dan mengungkapkan kehidupan sehari-hari keluarga samurai.

3 menit

Nagamachi Yuzen Kan The art of dyeing kimono

Kanazawa terkenal akan teknik celup warna yuzen-nya yang halus, dan digunakan untuk membuat desain kimono yang mewah. Kunjungi studio di dekat distrik samurai untuk menyaksikan para pengrajin bahkan berpartisipasi untuk mewarnai desain-desainnya. Anda juga bisa menyewa kimono dan memakainya di area ini.

25 menit

Distrik Higashi Chaya Stroll the cobbled streets, pop in for tea, and browse crafts made with gold leaf

Sebelum meninggalkan Kanazawa, pastikan untuk mengunjungi distrik kedai teh tradisional ini, yang pernah menjadi pusat budaya geisha Kanazawa. Jalanannya dipenuhi rumah kayu machiya, yang sebagian besar menawarkan kerajinan dan cendera mata tradisional.

hari 4

2 jam 20 menit

Naik kereta api Ekspres JR Thunderbird dari Stasiun Kanazawa ke Stasiun Kyoto.

Kyoto A jewel of Japanese history and culture

Kyoto mempertahankan begitu banyak pesona sejarahnya. Pernah menjadi ibu kota Jepang pada zaman Heian dari tahun 794 hingga 1185, Kyoto mewakili lambang seni, budaya, dan kehidupan beradab di Jepang. Identik dengan upacara minum teh dan geisha, jangan sampai melewatkan kota ini.

8 menit

Museum Kyoto Learn about Kyoto's history before setting out

Sebelum menjelajahi kota, kunjungan ke museum yang terletak di pusat Jalan Sanjo yang modis ini akan memberikan Anda gambaran yang baik tentang sejarah dan budaya area ini. Bangunan ini, dahulu adalah bank yang dibangun tahun 1906, layak untuk dikunjungi karena interior kayunya yang megah dan tembok bata merah putihnya yang khas.

19 menit

Aula Yasaka Gion Kyoto See a cultural show at Gion Corner

Dikenal sebagai Gion Corner, tempat pameran dan pertunjukan ini adalah tempat yang terkenal akan tarian musimannya, saat maiko dan geisha Kyoto menampilkan gerakan mereka yang menawan. Anda juga bisa menyaksikan upacara minum teh, merangkai bunga, koto, musik upacara gagaku, panggung boneka bunraku, dan drama kyogen.

7 menit

Kuil Shinto Yasaka-jinja One of Kyoto's most revered religious spots

Pintu gerbang berwarna merah cerah yang dramatis akan menyambut Anda di “Gion-san”, kuil yang melayani distrik geisha Gion. Dikatakan telah dibangun pada tahun 656 atau 876, kuil ini menjadi fokus kegiatan Festival Gion saat musim panas.

8 menit

Wihara Buddha Kodaiji Kuil kedai teh yang erat kaitannya dengan Sen no Rikyu, bapak upacara minum teh

Berkaitan erat dengan master teh yang hebat Sen no Rikyu, kuil Zen yang dibangun pada tahun 1606 ini mengabadikan musim di tamannya yang indah. Para pengunjung saat musim semi, panas, dan gugur bisa menikmati taman ini yang bercahaya pada malam hari.

15 menit

Wihara Buddha Kiyomizudera Float above the city and drink from a waterfall

Wihara megah yang terletak di gunung di atas Gion ini patut dikunjungi, meski agak ramai. Berjalan kaki menyusuri jalan sempit Ninenzaka dan Sannenzaka ke wihara di atas bukit di Higashiyama. Hondo kayu, atau aula utama, terletak menjorok di atas tebing.

hari 5

36 menit

Naik bus no. 100 dari Perhentian Kiyomizu-michi ke Perhentian Ginkakuji-mae.

Wihara Buddha Ginkakuji Find Zen among moss gardens

Wihara ini merupakan Paviliun Perak , berbeda dengan Kinkakuji yang merupakan Paviliun Emas. Awalnya merupakan vila elegan, bangunan ini diubah menjadi wihara pada tahun 1490 dan menjadi contoh utama gaya desain zen. Taman minimalis serta berlumut dan berkerikil seakan menjadi sambutan yang memberikan tempat peristirahatan dari ramainya jalan pertokoan sekitar.

5 menit

Jalur Jalan Kaki Philosopher's Path Meditate along the path of a renowned philosopher

Mengikuti arah kanal kecil, jalur pejalan kaki dengan jejeran pohon yang indah ini berkelok dari Wihara Buddha Ginkakuji , berbalik arah menuju ke kota. Tampa mencolok saat musim semi, ketika bunga sakura merekah di atas kepala dan kelopaknya mengubah warna air menjadi merah muda. Jalur ini juga tetap cantik sepanjang tahun, dihiasi aneka kuil tenang termasuk Kuil Shinto Otoyo-jinja yang unik dengan patung tikus penjaganya.

10 menit

WIhara Buddha Nanzenji Climb up to the top of Sanmon Gate to get a bird's eye view of Kyoto

Sebuah wihara zen dengan gerbang kayu yang megah, Nanzenji terkenal akan lukisan indahnya dan warna musim gugurnya. Di pelatarannya, Anda bisa menemukan struktur yang tak biasa: sebuah saluran air berdinding bata dari tahun 1890 dan disebut sosui, yang mengalirkan air dari Danau Biwa di dekatnya.

15 menit

Kuil Shinto Heian-jingu A shrine commemorating Kyoto's reign as the capital of Japan

Meskipun kuil ini dibangun tahun 1895, paviliun megah berwarna merah dari Heian-jingu begitu mengesankan, dirancang dengan gaya asli Istana Kekaisaran Heian. Di balik kuil ini terdapat taman tradisional yang terkenal akan pohon sakuranya yang merunduk. Area di sekitar kuil ini dihuni agi Museum Seni Kota Kyoto dan Museum Seni Modern Nasional Kyoto.

30 menit

Shijo Kawaramachi Shop and stay in style

Distrik pusat hiburan dan perbelanjaan ini juga merupakan sentra transportasi yang nyaman, dengan berbagai kereta api dan bus yang menghubungkan ke berbagai tempat wisata utama di Kyoto. Beberapa pusat perbelanjaan, restoran, dan hotel terkemuka juga ada di sini.

Sejajar dengan jalan utama, Pasar Nishiki merupakan pasar makanan tertutup yang juga dikenal sebagai “dapur Kyoto”. Sekitar Jalan Shinkyogoku merupakan tempat yang bagus untuk memilih oleh-oleh asli daerah ini sebelum Anda melanjutkan perjalanan.

Menjelajah Lebih Jauh
Kuil Shinto Fushimi Inari Taisha A thousand vermillion gates

Di sebelah selatan Stasiun Kyoto yang terkenal akan pabrik sakenya, Kuil Shinto Fushimi Inari Taisha menarik pengunjung ke areanya yang tenang dan dijaga para dewa rubah yang disebut Inari. Terdapat gerbang torii merah yang membentuk terowongan menuju hutan di belakang bangunan utama. Untuk sedikit meregangkan kaki, teruskan perjalanan menyusuri pepohonan hutan menuju Gn. Inari sejauh 233 meter.

Please Choose Your Language

Browse the JNTO site in one of multiple languages