HOME Back

Use the

Planning a Trip to Japan?

Share your travel photos with us by hashtagging your images with #visitjapanjp

Cherry blossom of Yoshino Mountain-SPR Cherry blossom of Yoshino Mountain-SPR

Rute perjalanan Jalur Sakura—Gn. Yoshino, Nara, dan Kyoto Kagumi rimbunnya pepohonan sakura yang sangat simbolis di Jepang

Di antara berbagai taman, kuil, dan wihara di Nara, Yoshino, dan Kyoto, temukan keelokan dan simbol bunga paling populer di Jepang.

Bunga sakura bukan hanya merupakan tanda datangnya musim semi namun juga motif yang lazim muncul dalam seni dan literatur yang mencerminkan kerapuhan dan kefanaan dari kehidupan itu sendiri. Bunga ini memunculkan decak kagum dari para pengunjung dari seluruh dunia yang berkumpul di wihara dan kuil, tepi sungai, dan pegunungan Jepang untuk melihatnya.

Atraksi

    Naik kereta gantung ke Gn. Yoshino untuk melihat 30.000 pohon sakura dari atas
    Anda akan melihat kuil kuno yang megah di tengah-tengah hutan pohon cedar
    Kagumi distrik geisha yang anggun dan gemerlapnya saat malam hari

Menuju lokasi

Dari Tokyo: 4 jam 15 menit

Naik Shinkansen Tokaido-Sanyo ke Stasiun Kyoto (2 jam 20 menit). Pindah ke kereta api Kintetsu Limited Express ke Stasiun Kashiharajingu-Mae (55 menit) hingga pemberhentian terakhir. Pindah ke kereta api Kintetsu Limited Express arah Yoshino (40 menit) menuju Stasiun Yoshino.

Dari Osaka: 1 jam 15 menit

Dari Stasiun Osaka-Abenobashi (yang terhubung ke Stasiun Tennoji di JR Osaka Loop Line) naik kereta api Kintetsu-Minamiosaka Line ke Stasiun Yoshino.

hari 1
Bunga Sakura Yoshino Mt. Yoshino and its "1,000 cherry trees"

Gn. Yoshino , sebuah situs Warisan Dunia UNESCO, adalah bagian dari hamparan taman nasional di Prefektur Nara . Wilayah ini disebut sebagai "Ichimoku ni senbon", yang berarti "pengalaman yang sangat berharga untuk melihat 1.000 pohon bunga sakura. Faktanya, terdapat sekitar 30.000 pohon di sini. Pemandangan ini banyak ditampilkan dalam karya sastra klasik Jepang, puisi, lagu, dan terus menginspirasi pengunjung hingga hari ini.

Anda akan menemukan banyak kuil dan wihara di Gn. Yoshino yang berusia lebih dari satu abad, termasuk istana kekaisaran dari abad ke-14 dan Aula Zao-do setinggi 34 meter, mungkin bahkan melihat beberapa jemaah agama Shugendo yang misterius--atau setidaknya mendengar suara cangkang kerang yang ditiup mereka bergema di atas bukit.

Dari Stasiun Kintetsu Yoshino terdapat kereta gantung dan layanan bus menuju bagian atas gunung sepanjang musim mekar bunga sakura. Cari tahu lebih awal untuk memastikan bahwa kereta gantung beroperasi. Jika kereta gantung tutup, bus pengganti yang akan beroperasi.

Saat Anda tiba di puncak, temukan tempat yang nyaman untuk berpiknik di antara bunga sakura sambil makan kakinoha sushi: nasi kepal cuka yang berukuran kecil dengan taburan ikan makerel, salmon, atau ikan laut kecil, dan dibalut daun kesemek.

10 menit

Reruntuhan Yoshino Chogu Imperial views of the cherry blossoms

Tempat yang direkomendasikan untuk melihat pohon bunga sakura ini dahulu merupakan tempat pengasingan: kaisar abad ke-14 Go-Daigo, yang kalah dalam peperangan melawan kesatria dari klan Ashikaga, yang melarikan diri ke Gunung Yoshino . Tak ada reruntuhan di sini, selain sebuah pagoda yang ada di pelataran Wihara Buddha Kinpusenji .

1 minute

Wihara Buddha Kinpusenji Important Shugendo relics

Wihara ini adalah pusat Shugendo, sebuah agama rahasia yng berasal dari abad ke-8, dan bisa dibilang sebagai situs terpenting dari semua tempat suci di Gn. Yoshino . Aula Zao-do dinamakan demikian karena terdapat patung perunggu Zao Gongen, patung setinggi 7 meter, yang menjadi objek utama di Zao-do.

10 menit

Kuil Shinto Yoshimizu-jinja Dedicated to Go-Daigo

Terdaftar sebagai salah satu situs Warisan Dunia, kuil ini merupakan legenda. Tempat ini dibangun untuk mengenang kaisar sekaligus tokoh dengan kisah yang tragis, Go-Daigo. Dan dengan pemandangan sisi gunung yang menakjubkan ini, tidaklah mengherankan apabila panglima perang abad ke-16 Toyotomi Hideyoshi menggelar pesta hanami "melihat sakura" di sini.

2 hour 39 menit

Jalan kaki ke Stasiun Yoshino, dan naik kereta api Kintetsu Yoshino Line. Pindah ke kereta api JR Wakayama Line di Stasiun Yoshinoguchi dan turun di Stasiun Nara (pindah ke kereta api JR Sakurai Line di Stasiun Takada). Berjalan kaki ke Taman Nara.

Taman Nara Discover Nara's sacred sites surrounded by blossoms

Selain Gn. Yoshino , ibu kota kuno Nara adalah salah satu situs terbaik dari ratusan tempat terbaik untuk melihat bunga sakura di negara ini. Wihara Buddha Todaiji, Kuil Shinto Kasuga Taisha, dan Wihara Buddha Kofukuji semuanya terletak di Taman Nara .

Wihara Buddha Todaiji yang mengesankan (juga dikenal sebagai Aula Great Buddha) dan memiliki patung perunggu setinggi 57 meter, dibangun pada awal abad ke-8 atas perintah Kaisar Shomu, yang berusaha menetapkan agama Buddha sebagai agama nasional. Meskipun ukurannya hanya sepertiga ukuran aslinya, Wihara Buddha Todaiji tetap disebut sebagai bangunan kayu terbesar di dunia.

Sejarah Kasuga Taisha dimulai sejak ribuan tahun lalu, dan merupakan kuil khusus untuk keluarga Fujiwara. Kuil megah ini adalah bukti pengaruh kuat keluarga Fujiwara yang dikenakan pada kekaisaran. 3.000 lentera yang megah mengiringi jalur menanjak ke arah kuil dan nama terjemahannya: “Kuil Musim Semi” sangat tepat, karena tempat ini sangat menawan untuk melihat bunga yang bermekaran pada musimnya.

Kofukuji adalah wihara yang harus dikunjungi di Nara. Pagoda lima lantainya yang mengagumkan dibangun sejak abad ke-15. Di antara berbagai pusaka ini, Anda akan menemukan patung indah Ashura, salah satu pelindung Buddha bertangan enam dan berwajah tiga.

hari 2

35 menit atau 50 menit

Kereta api limited express membawa Anda ke Kyoto dari Stasiun Kintetsu-Nara hanya dalam waktu 35 menit. Atau, naik kereta api JR Miyakoji Rapid Service yang berangkat dari Stasiun JR Nara dan menempuh perjalanan 50 menit ke Stasiun Kyoto.

Kyoto Explore eastern Kyoto along the cherry blossom trail

Satu dari sedikit kota yang selamat pada Perang Dunia II, ibu kota kekaisaran lama Kyoto, tetap utuh. Inilah tempat untuk merenungkan berbagai taman wihara dengan tenang, menyaksikan keindahan teater dan tarian tradisional, menjelajahi studio kerajinan tangan para seniman, menikmati masakan lezat, dan masih banyak lagi.

Tetsugaku-no-Michi atau Jalur Jalan Kaki Philosopher's Path adalah rute nyaman yang berkelok-kelok sepanjang kanal dengan barisan pohon sakura, dengan pemandangan perbukitan Higashiyama di kejauhan. Mulailah berjalan kaki setelah mengunjungi Wihara Buddha Ginkakuji , Paviliun Perak yang ditempuh dengan berjalan kaki lima menit dari kanal. Tempat ini terutama terkenal akan pohon sakura Somei Yoshino yang menawan—yang juga menarik banyak pengunjung. Berjalan-jalan pada pagi hari di sini sangat menenangkan dan sangat direkomendasikan.

Sedikit lebih jauh dari ujung Jalur Jalan Kaki Philosopher's Path, Anda akan memasuki kompleks Wihara Buddha Nanzenji , yang pernah menjadi wihara Buddha Zen paling penting di Jepang. Dengan ukurannya yang sangat besar, Jembatan kayu Sanmon dibangun pada tahun 1628 untuk menghormati mereka yang gugur dalam insiden pengepungan Benteng Osaka. Naiklah ke bagian atas gerbang untuk mendapatkan pemandangan berwarna-warni yang lebih memesona.

Jalur di belakang terowongan air Nanzenji yang bertembok batu bata ini menuju ke Lereng Keage. Pengunjung dapat dengan bebas menyusuri tempat romatis ini: sebuah jalur kereta terbengkalai, yang sejajar dengan pepohonan bunga sakura, yang berada di antara saluran air yang usang.

20 menit

Kuil Shinto Heian-jingu The weeping cherry trees of Heian-jingu

Saat melintasi gerbang torii raksasa, Anda mungkin akan bertanya-tanya mengapa Kuil Shinto Heian-jingu terlihat berbeda dari kuil lainnya di Kyoto. Kuil ini dibangun pada tahun 1895 untuk menyerupai struktur bangunan Wihara Chodoin dari abad ke-8 pada saat Heian-kyo, kota di Kyoto, masih menjadi ibu kota. Di musim semi, bunga sakura yang bermekaran dan dapat dilihat dari paviliun kuil, menjadikannya pemandangan bunga sakura yang terkenal.

Tak jauh dari Kuil Shinto Heian-jingu terdapat kompleks Wihara Kurodani di puncak bukit yang tenang, dan tepat di atasnya Wihara Buddha Shinnyodo, tempat tumbuhnya sakura langka.

hari 3
Wihara Buddha Kiyomizudera Spot mountain yama-zakura cherry trees on the hillside

Bertengger di sisi gunung, arsitektur aula utama Wihara Buddha Kiyomizudera yang luar biasa adalah tempat yang wajib dikunjungi, bukan hanya karena rangkaian pilarnya yang rumit dan mampu menahan panggung yang begitu besar, namun juga karena ini merupakan contoh awal dari arsitektur tahan gempa yang dibangun tanpa paku. Sebaiknya kunjungi wihara ini lebih awal dan bersiaplah berjalan kaki menanjak beberapa saat untuk mencapainya. Yama-zakura gunung dengan kelopak putihnya adalah varietas utama dari pohon sakura yang akan Anda temukan di sini.

20 menit

Berjalan kaki ke Perhentian Kiyomizu-michi dan naik bus ke Perhentian Gion. Taman Maruyama ditempuh dengan berjalan kaki 5 menit melewati Kuil Shinto Yasaka. Atau, berjalan kaki selama 20 menit melewati Sannenzaka dan Ninenzaka.

Taman Maruyama Respite among the park's blossoms

Taman Maruyama adalah tempat favorit orang Kyoto dan pada musim semi ratusan orang akan berbondong-bondong mengunjunginya untuk berpiknik di bawah pohon sakura. Taman ini menjadi tempat beristirahat sejenak yang menawan di tengah perjalanan antara berbagai wihara di dekatnya, seperti Chionin dan Shorenin.

10 menit

Gion Shirakawa Take in the dimly-lit blossoms along the Shirakawa River

Gion bisa dibilang merupakan area terbaik untuk dikunjungi pada malam hari, dan area sepanjang bentangan Sungai Shirakawa ini begitu istimewa: Anda dapat mengintip interior eksklusif dari berbagai kedai teh di seberangnya, melihat sosok berpakaian kimono di jalan berbatu, dan tentu saja mengagumi keindahan bunga sakura yang bermekaran di bawah cahaya temaram. Anda mungkin juga berkesempatan untuk melihat geiko (geisha) lokal saat mereka pulang bekerja.

Menjelajah Lebih Jauh
Danau Biwa An excursion from Kyoto, just 10 minutes away by train

Diyakini sebagai danau tertua di dunia, Danau Biwa yang terbentuk sekitar empat juta tahun lalu, terkenal akan keanekaragaman hayatinya. Banyak hal yang bisa dilakukan di distrik danau Prefektur Shiga ini, termasuk berkeliling antar pulau, berlayar, dan berkemah. Anda bisa mencapai Stasiun Otsu, pusat akses utama, dari Stasiun Kyoto melalui JR Tokaido Line dalam waktu 10 menit, menjadikannya tamasya sehari atau semalam yang menyenangkan dari Kyoto. Kanal Danau Biwa adalah objek wisata yang populer untuk melihat bunga sakura.

Please Choose Your Language

Browse the JNTO site in one of multiple languages